Begini Tanggapan BBWS C3 Terkait Permasalahan DAS Cidurian 

Img 20220728 Wa0012

Bogor | MMC, Jabar – Terkait permasalahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Cidurian, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor yang pernah diterjang banjir bandang diawal tahun 2020 masih saja dikeluhkan masyarakat yang tinggal dibantaran kali tersebut.

 

Sementara pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cidanau, Ciujung, Cidurian memberikan tanggapan apa yang dikeluhkan warga Desa Kalongsawah.

 

“Betul Cidurian memang masuk dalam kewenangan BBWS Cidanau, Ciujung, Cidurian. Namun ketika memang ada sebuah urgensi untuk kepentingan masyarakat banyak, semua pihak seperti pemerintahan Kabupaten bisa melakukannya, asal cukup dengan koordinasi,” kata Humas BBWS Muslimin kepada wartawan di kantor Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cidanau, Ciujung dan Cidurian, Jl. Ust. Uzair Yahya No. 1, Cipare, Kec. Serang, Kota Serang, Banten, Kamis (28/07/2022).

 

Selain itu, beberapa kendala yang sepertinya belum dapat dipahami oleh banyak pihak seperti pengajuan Tembok Penahan Tanah

(TPT) dari Desa – Desa yang mengajukan.

 

Seperti Desa Kalong Sawah, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor yang sudah sampai 3 kali melakukan pengajuan ke BBWS Cidanau, Ciujung, Cidurian dari tahun 2020 namun belum ada realisasi lantaran proposal pengajuannya belum terdata oleh BBWS C3.

 

“Kalau untuk Desa Kalongsawah pengajuannya belum ada ya, mungkin karena tertumpuk berkas atau memang tidak sampai kesini, karena memang dari tahun 2020 hingga tahun 2022 pergantian Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Cijujung, Cidurian (BBWS C3) sudah tiga kali,” katanya.

 

Kemudian, pihak BBWS

menyarankan kepada Tim Media Center Jasinga yang datang mendampingi pihak Desa untuk kembali agar desa mengajukan proposal permohonan yang sesuai dengan SOPnya.

 

Ditempat yang sama Rojik yang mewakili Pemerintah Desa Kalongsawah sangat berterimakasih telah diterima oleh pihak Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Cijujung, Cidurian.

 

“Alamdulilah, saya menelusuri proposal untuk kali Cidurian ke Balai Cidurian yang berada di Serang, saya sudah menemui pihak pengurus,” ungkap Rojik yang diketahui sebagai Kepala Dusun (Kadus) Desa Kalongsawah.

 

“Saya terimakasih telah diberikan pemahaman dari kantor Balai Serang, terimakasih,” sambungnya.

 

Menurut Rojik, pihak Balai meminta agar Pemerintah Desa Kalongsawah kembali membuat proposal baru termasuk titik koordinat.

 

“Saya disuruh untuk membuat proposal baru termasuk titik koordinat yang terkena bencana,” ungkapnya.

 

Sekedar informasi, setiap kali hujan deras turun dan debit aliran sungai Cidurian meningkat warga kerap dihantui rasa ketakutan lantaran kian hari bantaran aliran sungai Cidurian terus mengikis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *