Ket Foto; tembok lama yang tidak dirobohkan
Sampang – Madura. MMCNews. Id – Proyek rehabilitasi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sreseh 1 Kec Sreseh Kab. Sampang diduga kurang Pengawasan dari dinas terkait.
Beberapa kali awak media mendatangi lokasi tidak pernah ketemu dengan pengawas hanya ada beberapa pekerja dilokasi bangunan.
Menurut walil yang punya sapaan, ia mengatakan sekali pengawas datang ke lokasi dalam satu minggu.
” Sekali pak pengawas datang ke lokasi dalam minggu ini. Kalau mau tanya ke pak jaka aja biar jelas Ini nomer hp nya” Ucap walil yang mengaku kepala tukang itu. Kamis (24/08/23).
Terlihat dilokasi bangunan itu menggunakan Semen Padang, tumpukan pasir ada dua jenis, tanpa adanya galian maupun pondasi, tidak dipasang angkur dan beton tumbuk untuk menghubungkan slof dan pondasi, tembok lama yang dinilai tidak layak tidak dirobohkan, serta bangunan sebelah utara yang hanya sebagian direnovasi.
Terkait hal itu perlu kejelasan dari pihak pelaksana maupun pihak pengawas itu sendiri untuk memberikan penjelasan untuk kepentingan publik yang dilokasi tidak dipasang papan informasi yang mana diketahui anggarannya kisaran Delapan ratus jutaan.
Sementara itu nomer Handphone jaka yang dikasihkan walil saat dihubungi direspond oleh operator dari nomer tersebut. Kemudian awak media menghubungi melalui via call serta Pesan singkat aplikasi whatsaap tidak berhasil. Terlihat pesan masuk dan centang satu.
Menanggapi hal itu Huzeiri anggota Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (PEKAT-IB) Kab. Sampang sangat menyayangkan atas pengawas yang jarang ke lokasi beserta pelaksana, ia berharap dinas pendidikan kab sampang sigap serta lebih mengawasi proyek yang menurutnya anggarannya besar itu.
” Anggarannya sangat besar tapi tembok miring dan sudah tak layak pun dibiarkan. Itu sangat aneh dan membahayakan siswa nantinya kalau tidak dirobohkan.” Kata Huzairi.
Dikesempatan itu anggota PEKAT-IB Sampang itu meminta kepada Aparat Pengawasan intern Pemerintah (APIP) bekerja maksimal dalam mencegah serta menyelamatkan uang negara sejak dini agar tidak terjadi Korupsi.
“Saya minta Aparatur pengawasan intern pemerintah (APIP). Aktif mengawasi, mendeteksi sejak dini terjadinya korupsi disebuah proyek. Inspektorat harus turun cek lokasi SDN Sreseh 1 ini. ” Pintanya.
Huzeiri menambahkan, pihaknya akan selalu memantau progres pengerjaan rehabilitasi sekolah SDN Sreseh 1 itu. Imbuh dia mengakhiri.
Bersambung…..
(Man)