Banyuwangi Percussion Festival 2025.

  • Bagikan
oppo_0

mmc.id //Banyuwangi – Suara alat alat yang dipukul penuh irama yang sangat indah indah, suaranya berbaur dengan udara malam di Terminal Terpadu yang terletak di Kelurahan Sobo, Banyuwangi, Jumat (24/10/2025). Ketukan ritmis dari berbagai alat perkusi, gemuruh sorak dan tepukan tangan ribuan penonton yang datang dari berbagai daerah ditanah air,itu bisa diketahui pada saat di sela pertunjukan ad door prize untuk para penonton Banyuwangi percussion festival, merekaada yang datang dari Bojonegoro, Bandung, DKI Jakarta, hingga Sorong (Papua).

Inilah gelaran Banyuwangi Percussion Festival 2025, ajang yang menjadi wadah bagi seniman muda untuk menyalurkan kreativitas dan kolaborasi lintas budaya.

Empat grup tampil dalam Banyuwangi percussion festival tampil sangat memukau. Ada 4 group yang tampil saat gelaran ini diantaranya Damar Art, Jiwa Etnik Blambangan, Musik Nada Osing, serta group tamu spesial dari Solo, Etno Ensemble Surakarta. Persembahan empat grup tersebut, memberikan harmoni antara musik tradisional Osing dengan warna modern.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, yang turut hadir langsung menyaksikan, dalam sambutannya menyampaikan bahwa festival ini merupakan simbol kolaborasi dan modernitas yang tumbuh dari semangat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi beserta masyarakatnya.

“Alhamdulillah, Banyuwangi terus bergerak mendukung semua sektor untuk tumbuh bersama, baik dari seninya, budayanya, teknologinya, maupun pendidikannya. Kami berharap semua berkembang menjadi Banyuwangi yang semakin maju,” kata Ipuk, Jumat (24/10/2025).

Menurut orang nomor nomer 1 (satu) di Bumi Blambangan itu, perkembangan seni dan kreativitas anak muda menjadi bagian penting dari strategi pembangunan daerah. Pihaknya menegaskan bahwa pendidikan bukan hanya berlangsung di ruang kelas, tetapi juga bisa tumbuh dari panggung seni.

“Dunia bergerak cepat. Banyak perubahan terjadi, ekonomi pun penuh tantangan dan kompetisi antar daerah makin ketat. Oleh karena itu perlu kreativitas untuk menjadi kekuatan baru. Dari sinilah Banyuwangi mengambil peran, bukan hanya lewat pariwisatanya, tapi juga melalui kreativitas masyarakatnya,” tuturnya.

Lebih lanjut, Ipuk menjelaskan bahwa kegiatan seperti Banyuwangi Percussion Festival, bukan sekadar pertunjukan musik, melainkan ruang bagi generasi muda untuk mengekspresikan diri, mengasah karakter, dan berjejaring dengan pelaku seni lainnya.

Festival ini, masih Ipuk, diharapkan memberi efek berantai bagi sektor ekonomi lokal. Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), kuliner, hingga pekerja kreatif turut merasakan manfaat dari meningkatnya kunjungan wisatawan selama festival berlangsung.

“Tujuan utama kami bukan hanya memperkenalkan Banyuwangi, tetapi juga memfasilitasi seluruh masyarakat untuk ikut menikmati ‘Kue Pariwisata’ Banyuwangi,” ucap Ipuk festiandani”

Acara ini juga dihadiri oleh mantan Menpan RB periode 2022–2024, Abdullah Azwar Anas, itu.

Sementara itu, seniman muda Banyuwangi, Achzana Ilhamy, mengaku sangat bersyukur bisa tampil di ajang Banyuwangi Percussion Festival. Menurutnya, kehadiran festival ini menjadi momentum penting bagi para pelaku seni, khususnya musik tradisi, untuk menampilkan karya dan berinovasi.

“Bagi saya sebagai seniman tradisional, ini menjadi wadah yang sangat berarti. Jarang sekali ada ruang kreatif seperti ini, dan saya bersyukur Pemkab Banyuwangi membuka kesempatan bagi kami untuk berkarya,” kata Ilham, sapaan kondang Achzana Ilhamy.

Pria yang juga sebagai owner Rumah Kreatif Damar Art itu, Ilham berharap kegiatan serupa bisa digelar rutin setiap tahun, karena menurutnya, festival ini menjadi momentum penting bagi seniman muda untuk terus mengasah kreativitas dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.

“Kalau kita tidak bisa mengikuti pergerakan zaman, terutama tanda kutip seni tradisi, musik tradisi ini bisa tertinggal dan momen-momen seperti ini menjadi momentum untuk mengenalkan seni tradisi itu tidak kuno,” ujarnya.

Dengan semangat kolaborasi yang mengalun di setiap ketukan perkusi malam itu, Banyuwangi Percussion Festival 2025 tak hanya menampilkan harmoni musik, tetapi juga menegaskan tekad daerah ini untuk terus menjadi ruang tumbuh bagi kreativitas dan inovasi anak muda. (Tim)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *