BOJONEGORO | MMC – Dinamika politik nasional memanas setelah Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kabupaten Bojonegoro mengeluarkan sikap tegas menolak keinginan organisasi relawan PROJO untuk bergabung dengan partai.
Penolakan ini tidak hanya menyoal mekanisme internal partai, tetapi juga menyentuh isu hukum yang berpotensi merusak citra partai di mata publik.
Ketua Umum PROJO, Budi Arie Setiadi, diketahui telah menyampaikan keinginan untuk bergabung dengan Gerindra saat Kongres ke-3 PROJO.
Namun, sikap DPC Gerindra Bojonegoro menanggapi hal ini dengan penolakan keras.
Suprapto, Sekretaris DPC Partai Gerindra Bojonegoro, menegaskan bahwa penolakan ini didasari dua hal utama: mekanisme perekrutan partai dan kekhawatiran citra.
“Kami DPC Partai Gerindra Bojonegoro menyatakan dengan tegas menolak keinginan tersebut. Partai Gerindra memiliki mekanisme ketat dalam perekrutan anggota, kader, maupun pengurus,” ujar Suprapto kepada awak media transisinews, pada Jum’at (7/11/2025).
Lebih lanjut, Suprapto menyoroti kasus Judi Online (Judol) yang sempat mencuat dan melibatkan bawahan Budi Arie saat menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informasi di era pemerintahan sebelumnya.
“Ada kekhawatiran besar kami bahwa maksud dan tujuan Budi Arie masuk Partai Gerindra hanya sebagai sarana untuk lepas dari jeratan kasus tersebut. Kami tidak menginginkan ada persepsi publik di masyarakat bahwa Partai Gerindra menjadi tempat berlindung untuk orang-orang yang terindikasi terlibat dalam permasalahan hukum,” tegas Suprapto, mewakili suara DPC.
Penolakan ini dipastikan bukan hanya suara tunggal dari Bojonegoro. Suprapto mengungkapkan bahwa DPC-DPC Partai Gerindra se-Jawa Timur menunjukkan sikap yang solid.
“Bukan kami saja yang melakukan penolakan tersebut, tapi DPC-DPC yang lain se-Jawa Timur juga melakukan hal yang sama, seperti yang sudah dilakukan DPC Gresik, DPC Batu, DPC Probolinggo, dan DPC Tulungagung,” jelasnya.
Seluruh DPC Partai Gerindra se-Jawa Timur kini sepakat untuk mengambil langkah politik resmi.
“Kami semua DPC Partai Gerindra se-Jawa Timur akan mengirim Surat secara resmi kepada DPP Partai Gerindra di Jakarta atas sikap Kami ini,” tutup Suprapto, menandakan penolakan keras ini akan dibawa ke tingkat pusat.(sy)













