Jakarta | MMCNEWS- Aksi simpatik terus dilakukan alumni SMAN 70 Jakarta terkait kasus yang menimpa rekan se-angkatan mereka.
Para alumni tersebut mendatangi SMAN 70 Jakarta untuk meminta kepada pihak sekolah supaya dapat menengahi permasalahan yang saat ini masih bergulir di Polerstro Jakarta Selatan.
Namun, kedatangan alumni tersebut tidak mendapat respon positif dari pihak sekolahan, hal tersebut disampaikan salah satu orang tua pelaku
” Aku sedih deh angkatan anak ku dibilang kriminal dan sampah. Anak ku berjuang keras dalam belajar loh masuk 70 dan di kelas juga berusaha ngikutin pelajaran dengan baik apalagi pas ngerjain unprak pas lagi kena covid pula, tapi anak ku dengan keterbatasan ruangan berusaha menyelesaikan unprak dengan baik tanpa ada gagal,”ujar RS salah satu orang tua pelaku,” sabtu (16/07/2022).
Lanjut RS menjelaskan belum pas lagi ulangan, ujian dan untuk belajarnya gila-gilaan biar cita-cita masuk UN berhasil. “Terus sekarag hasil jerih payah anak-anak kita ga dihargai seperti ini. Dihina pula dikatai pula didepan mereka. Biar Allah yang akan membalas berbuatan menyakitkan ini.
Pendidik itu seharusnya mengeluarkan kata-kata yang mendidik walau emosi sekalipun, karena itu tupoksi guru dan mereka di gaji dari uang rakyat melalui pajak yang kita bayar,” jelasnya.
Kalau sampe pendidik mengeluarkan kata-kata yang diluar batas kewajaran sebagai pendidik itu harus ada hukumannya lah.
Bukan cuma sekedar minta maaf aja, “Ternyata alumni 7022 bisa menyuarakan sikapnya dengan tenang dan tidak anarkis ataupun “kriminal” seperti yg pendidik mereka katakan, mereka anak-anak yang luar biasa. Dalam hal ini kami menilai kepala sekolah gagal dalam menjalankan tugasnya,” tegasnya. (Tim)