Bogor|MMC, Jabar – Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, H. Dadeng Wahyudi menyayangkan kasus gizi buruk kembali ditemukan di Kabupaten Bogor.
Kasus gizi buruk yang terjadi pada bayi berusia 11 bulan 22 hari berdasarkan catatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang atas nama Ferdi Ariyanto, warga Kampung Gunung Peuteuy RT002/008, Kecamatan Leuwisadeng mendapat perhatian khusus.
Sementara Diagnosa akhir yang dialami Ferdi Ariyanto adalah TB. Paru, KD5 dan Gizi Buruk.
Selain itu, yang bersangkutan telah dirawat di RSUD Leuwiliang dari tanggal 2 Mei – 18 Mei 2023.
“Saya sangat menyayangkan saja kenapa baru diketahui. Saya mengharapkan tenaga kesehatan Kabupaten Bogor, khususnya 2 Puskesmas di Kecamatan Leuwisadeng ya, itu harus lebih Gercep (gerak cepat-red) lagi kedepannya,” ungkap Dadeng dikonfirmasi wartawan melalui sambungan telepon, Sabtu, (20/5/2023).
Dadeng mengatakan penanganan dan perhatian dana stunting itu tinggi.
“Perhatian untuk stunting itu tinggi kita,” jelasnya.
Politisi dari Fraksi PKS ini meminta Pemerintah Daerah jangan cuci tangan.
“Sangat menyayangkan ya, Leuwisadeng harus lagi menugaskan anak buah untuk lebih Gercep lagi dan Pemerintah Daerah jangan cuci tangan, harus secepatnya ditangani,” tegas dia.
Dilain tempat, Camat Leuwisadeng, Rudy Mulyana ketika dikonfirmasi akan melakukan pengecekkan terkait informasi yang disampaikan wartawan.
“Nanti saya cek, nanti saya konfirmasi, iya kan dicek dulu dong,” kata Rudy dihari yang sama.
Dilain sisi, Kepala Puskesmas Leuwisadeng, dr. Farida Indriawati menyangkal bahwasanya itu bukan gizi buruk.
“Owh, enggak, yang mana ya? Tidak ada yang kena gizi buruk. Itu bukan gizi buruk kali, itu enggak mau makan. Kasusnya bukan gizi buruk, kan kita yang rawat ya, bukan gizi buruk karena masuk rumah sakit aja, biasalah usia-usia balita itu, ya udah dirawat turun berat badannya,” kata Farida kepada wartawan, melalui sambungan telepon, Rabu, (17/5/2023).
“Udahlah itu kan sudah ketemu sama bidan saya,” katanya. (Dery/Iwan).