“Sementara teknologi memberi kita kemampuan bergerak lebih cepat, _people experience_ memberi kita alasan untuk maju. Ketika orang merasa terhubung secara emosional dan memiliki tujuan, mereka menjadi penggerak transformasi sejati,” tambahnya.
Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN, Yusuf Didi Setiarto menyampaikan bahwa dinamika di sektor energi global menuntut SDM yang tangguh, adaptif, dan inovatif. Karena itu, PLN menempatkan transformasi SDM sebagai bagian integral dari strategi transformasi perusahaan.
“Setiap talenta PLN diharapkan dapat berkontribusi pada inovasi, ketahanan, dan keberlanjutan perusahaan. Kami ingin memastikan bahwa transformasi yang terjadi di PLN bukan hanya transformasi teknologi dan bisnis, tetapi juga transformasi manusia di dalamnya,” ujar Yusuf Didi.
Ia menjelaskan bahwa PLN telah menyiapkan arsitektur pengembangan SDM yang selaras dengan strategi bisnis perusahaan, berfokus pada tiga pilar utama, yakni adopsi standar internasional dan praktik terbaik dalam manajemen SDM, program pengembangan SDM yang terencana dan progresif, serta harmonisasi hubungan industrial.
Upaya tersebut sejalan dengan semangat kolaborasi melalui forum HAPUA _Working Group 5_, yang menjadi wadah bagi perusahaan utilitas di kawasan Asia Tenggara untuk saling berbagi pengetahuan dan memperkuat kapasitas SDM di sektor ketenagalistrikan.
“Bersama-sama, kita dapat membentuk tenaga kerja yang siap menghadapi masa depan, adaptif, dan terinspirasi untuk memimpin kawasan menuju masa depan energi yang berkelanjutan,” pungkasnya. (@dex)













