Ket foto; korwil kec modung, Kabid SD beserta jajaran saat sosialisasi IKM
Bangkalan – MMCMadura – koordinator Dinas Pendidikan kec. Modung bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Kab. Bangkalan melaksanakan sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di Aula Sekolah Dasar Negeri (SDN) Patereman 1. Selasa (13/09/22).
Sosialisasi dihadiri oleh, Kepala Bidang (Kabid ) pembinaan SD dinas pendidikan kab bangkalan, Dwiga Oktavianti, SAP, MM. Kasi kurikulum, kasi kesiswaan, pengawas dinas pendidikan kec. Modung, Koordinator wilayah (Korwil) dinas pendidikan kec. Modung, Miskawi. Kepala sekolah SD se kecamatan modung. Serta guru kelas empat SD se kecamatan modung.
Dalam kesempatan itu korwil dinas pendidikan kec modung, Miskawi dalam sambutannya menyampaikan. Ucapan terima kasih atas kehadiran kepala bidang dinas pendidikan SD beserta rombongan nya. Selain itu ia melaporkan, bahwa; di kecamatan modung ada 34 sekolah dasar. Sementara kepala sekolahnya ada 21 orang namun sisanya di isi oleh Pelaksana Tugas (Plt).
” Sekolah dasar ada 34 namun yang ada kepala sekolah nya 21. sisanya Plt.” Katanya.
Miskawi menambahkan, dengan adanya sosialisasi IKM bisa berjalan lancar serta bisa terlaksana seratus persen di kec. Modung. Ia meminta kepada Kabid SD dinas kab. Bangkalan untuk memberikan masukan bagaimana memajukan dunia pendidikan di kecamatan modung.
” dengan adanya sosialisasi ini Kabid bisa memberikan masukan, mudah mudahan IKM ini di kecamatan modung bisa berjalan seratus persen.” pungkasnya.
Ditambahkan oleh Kepala Bidang (Kabid) SD dinas pendidikan kab. Bangkalan, Dwiega Oktavianti SAP, MM. Dalam sambutan nya ia mengawali dengan sebuah pantun yang ia rasa perlu untuk melestarikannya. menurutnya pantun adalah warisan bak benda yang harus dilestarikan, ia menghimbau selalu berpantun baik dalam mengajar siswa ataupun saat berpidato.
Ia meyakini bahwa peserta didik di kecamatan modung bisa sejajar dengan kecamatan lain dalam berprestasi.
Menurutnya, kurikulum merdeka ada tiga yang bisa dipilih, yaitu Merdeka belajar, merdeka mengajar, merdeka berbagi, sementara kebanyakan di kabupaten Bangkalan memilih kurikulum baru yaitu merdeka belajar.
Lebih lanjut ia menjelaskan, ia berharap kepada semua kepala sekolah untuk mengejar ketertinggalan dan segera mendaftar untuk menerapkan kurikulum sekolah penggerak (KSP) dan IKM, dikatakan di tahun 2024 tidak ada toleransi dan harus menggunakan kurikulum merdeka yang harus di fikirkan bersama. Lanjutnya.
ia berharap dari kecamatan modung bukan hanya mendatar bsp , daftar menjadi sekolah penggerak, serta guru penggerak yang mana diciptakan sebagai leader yang dipersiapkan untuk menjadi kepala sekolah yang ada di satuan pendidikan, lmbuhnya.
Selain itu dwiega Oktavianti mengingatkan agar segera melunasi pajak yang merupakan kewajiban serta segera menyelesaikan spj bos dengan rapi dan baik agar terhindar dari permasalahan. Yang mana laporan dinas pendidikan molor yang akan di audit oleh Badan pemeriksa Keuangan (BPK).