ket foto; Nun Aini Qolbi saat di Universitas Air langga
Sampang – MMCMadura – Nun Aini Qolbi Mahasiswi Asal Sampang bersama tiga rekannya, Arina Maulidatur Rohmah, Ade Bai’atur Ridwan serta Dhimas Airlangga Syaifullah Hakim, berhasil menjuarai lomba penulisan karya ilmiah mahasiswa Di Universitas Air langga Surabaya pada 31 Agustus – 10 November lalu. Yang diikuti oleh 15 fakultas.
Dijelaskan oleh Qolbi biasa disapa, ia bersama tiga temannya mengikuti Kompetisi Ilmiah Mahasiswa yang diadakan oleh Universitas Airlangga dengan mengajukan proposal dalam bidang Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi ( Iptek ) yang berjudul “Penerapan Teknologi Elektrodialisis Sebagai Produksi Mineral Murni Dalam Pemanfaatan Limbah Bittern”.
Dalam karya tersebut mereka merancang sebuah alat yang dapat digunakan untuk memproduksi mineral dari limbah Bittern.
” kami bersama rekan saya merancang alat untuk memproduksi mineral dari limbah bittern.” jelasnya pada media ini Kamis (17/11/22).
Lebih lanjut Qolbi mengatakan, Madura dikenal sebagai penghasil garam terbesar di Indonesia, namun disisi lain ada limbah bittern yang melimpah dan kurang dimanfaatkan. Menurutnya literatur limbah bittern mengandung mineral yang bermanfaat. Bittern yang sudah diproses dapat digunakan sebagai suplemen minuman dan makanan, penggumpalan tahu, campuran air untuk berendam dan pengawet ikan.
“Harga mineral magnesium (Mg) yang terkandung dalam bittern biasanya berkisar Rp 40.000 per kg. Jadi harapannya agar pemilik tambak garam tidak hanya menjual garam saja tapi juga produk sampingannya seperti mineral dari bittern ini.” ungkap Qolbi yang tinggal di Jl Suhadak gg 3 itu.
Diakhir pernyataannya, mahasiswi asal kelurahan dalpinang itu, berharap kepada masyarakat madura khususnya masyarakat Sampang untuk peduli terhadap sumberdaya alam berupa garam.
“Saya harap kita sebagai masyarakat madura harus lebih melirik dan peduli terhadap sekitar khususnya terhadap sumberdaya alam yang kita miliki yaitu garam, serta alat yang kami buat bisa di produksi masal, agar bermanfaat dan menghasilkan nilai tambah ekonomis bagi petani” pungkasnya.