Ket foto; Ahmad Faruk Baju Hitam Pj kades sreseh saat di kantor
Sampang – Madura.mmcnews.id – Polemik yang diberitakan dibeberapa media cyber terkait demo di desa sreseh serta pemecatan lima perangkat desa di Desa Sreseh Kec. Sreseh Kab. Sampang menurut Faruk selaku Penjabat (PJ) Kades Sreseh perlu diluruskan. Sa’at ditemui di Kantor Desa. Senin (20/02/23).
Menurutnya, kabar yang beredar massa datang ke kantor desa itu berawal dari salah paham perangkat yang dikirim surat teguran. Namun para perangkat beranggapan dirinya dipecat. Hingga mereka mendatangi kantor desa yang diduga menggunakan berita hoaxs memancing masa untuk datang berbondong bondong ke kantor desa setempat.
” Demo itu sebenarnya hanya sebagian orang adanya massa mereka menggunakan berita bohong. Mereka menyuruh masyarakat untuk berfoto agar mendapat bantuan, ada yang dibilang dapat bantuan jaring, intinya masyarakat datang kesini itu di iming – imingi bantuan. Meskipun sebagian orang ingin menyampaikan Aspirasinya. Namun saya menyuruh mereka untuk duduk tapi tidak mau.” jelas Faruk.
Ia menyayangkan atas kejadian itu sehingga terjadilah kerumunan yang dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk membuat desa tidak kondusif.
” ya dengan foto itu Seakan akan banyak masyarakat yang menginginkan dirinya mundur menjadi PJ. Maka dari itu mereka ingin menjatuhkan saya padahal mereka tidak saya berhenti kan. Selanjutnya atas dasar itulah saya memberhentikan perangkat. Bukannya sepihak atau tanpa ada alasan mas.” ucap Faruk.
Dalam kesempatan itu Faruk mengajak kepada seluruh warganya agar tidak terpancing serta tetap menjaga kekondusifan desa serta meminta agar memberikan masukan untuk membangun desa lebih baik.
” saya tidak alergi keritik. Desa ini milik kita bersama, jadi kepada seluruh lapisan masyarakat dan para pemuda mari satukan tekad untuk membangun desa tercinta ini.” pungkasnya.
Sementara itu warga dusun tasolong didalam video saat kejadian demo, ia menjelaskan kalau kedatangannya kekantor desa untuk mendapatkan bantuan harus berfoto.
” saya disuruh kesini dan berfoto kalau mau mendapatkan bantuan. Yang namanya bantuan saya datanglah. Heeheeeheeee. saya disuruh buk topik.” jelas Wanita kerudung merah dalam video yang ditunjukkan Faruk.
Hal itu senada dengan apa yang disampaikan gadis berkerudung hitam dalam video menyebut, ia disuruh ke kekantor desa untuk mendapatkan bantuan Corona serta berfoto agar mendapatkan bantuan.
” Ayo ayo yang dapat bantuan berfoto. Dan yang belum dapat bantuan kesana biar dapat bantuan. Saya disuruh apel kesini.” jelasnya.
Menanggapi hal itu Arif Purna Hermawan selaku camat sreseh menjelaskan, Pihaknya sudah melakukan mediasi bersama kedua belah pihak untuk memberikan solusi terbaik terkait polemik yang terjadi. Dalam kesempatan itu camat sreseh itu meminta kepada masyarakat agar bijak dalam menyikapi permasalahan.
” kedua belah pihak sudah dipertemukan di kantor kecamatan untuk audensi mencari solusi terbaik agar Desa tetap kondusif, permasalahan ini sudah dibawa ke DPMD untuk melakukan audensi. Saya berharap masyarakat bijak dalam menyikapi permasalahan.” jelas Arif singkat.