Ket Foto; Mansur Efendi S. Pd Ketua PEKAT IB DPD Kab. Sampang
Sampang – Madura. MMCNews. Id – Non Governmental Organization (N.G.O) kab sampang menilai Sejumlah kegiatan Pemberdayaan yang dialokasikan dari Dana Desa (DD) di Kabupaten Sampang Madura Jawa Timur dinilai kurang Efektif.
Kegiatan yang termasuk Pemberdayaan di sejumlah sektor dan dianggarkan oleh Pemerintahan Desa dari DD namun dinilai kurang efektif itu yakni Kampung Wisata dan Pelatihan UMKM.
Pernyataan itu disampaikan oleh Mansur Efendi selaku Ketua Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (PEKAT – IB) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kab sampang Lembaga yang tergabung dalam NGO Barisan Aktivis Madura (Bara) di Kantor Bersama NGO Bara Perumahan Selong Permai gg Kenanga Kelurahan Gunung Sekar. Minggu (04/09/23).
Menurutnya PEKAT – IB di NGO Bara menangani Divisi Peningkatan Sumber Daya Manusia ( SDM ) dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA).
Diungkapkan Oleh Mansur, PEKAT – IB mempunyai data sejak Realisasi DD tahun 2021 dan mengkajinya bersama para Aktivis yang tergabung dalam LSM NGO Bara.
“Kami sudah mendalami sejak tahun 2021 dan itu terjadi di sejumlah Desa untuk kemudian dikaji bersama dengan Lembaga yang mewadahi yakni NGO Bara,” ujar Mansur yang didampingi oleh Sekretaris NGO Bara Agus Wijaya
Dijelaskan khusus Kampung Wisata dan sejenisnya ada sejumlah kegiatan yang kurang efektif karena terindikasi kurang mapannya Perencanaan, Perawatan serta dugaan niat yang hanya sekedar menggugurkan kewajiban yang menjadi prioritas sesuai ketentuan yang ada, tetapi Mansur menggaris bawahi bahwa ada juga kegiatan yang sukses menjadi ikon wisata di beberapa Desa
Lebih lanjut Mansur menjelaskan untuk kegiatan Pelatihan baik kepada Pelaku Usaha maupun masyarakat setempat pada umumnya dinilai kurang efektif, dan ia menduga hanya sebagai formalitas yang dijadikan program titipan.
Pasalnya selain karena diduga untuk menggugurkan kewajiban, sektor dalam Pelatihan itu kurang menyentuh potensi yang ada baik itu dari Sumber Daya Masyarakatnya maupun SDA yang tersedia
“Kalaupun sesuai dengan potensi yang ada tidak direncanakan secara serius sehingga selesai kegiatan tidak ada tindak lanjut secara berkesinambungan,” imbuh Mansur
Masih menurut Mansur seharusnya dalam kegiatan itu berkoordinasi dengan OPD terkait yang membidangi sektor dalam kegiatan tersebut, sehingga ketika selesai kegiatan dan Pemerintahan Desa tidak menganggarkan untuk kegiatan tersebut dapat dihandle oleh OPD terkait untuk Pembinaan selanjutnya
Sementara Bambang Gunawan Ketua NGO Bara menjelaskan pola ke Organisasian NGO Bara saat ini lebih mengedepankan peran dari Lembaga yang tergabung, seperti Divisi Peningkatan SDM dan Pengelolaan SDA dipercayai kepada PEKAT – IB namun tetap satu komando dan pengkajiannya dalam Forum NGO Bara
Diungkap hasil kajian itu nantinya akan disampaikan dalam bentuk Rekomendasi kepada OPD terkait guna dijadikan evaluasi
Ditambahkan intinya NGO Bara akan memberikan kontribusi positif dengan masukan yang konstruktif dalam menjalankan fungsi kontrol dan semata mata untuk perbaikan demi kepentingan bersama.
(Huz/team)