Ket Foto; Tambatan perahu sisi timur yang sedang dibangun
Sampang – Madura. MMCNews. Id – Tambatan perahu yang diketahui bersumber dari dana desa tahun anggaran (TA) 2023 tahap II yang berada di dusun Noreh Desa Noreh Kec. Sreseh Kab Sampang Madura dianggarkan Rp. 164.998.900.00 namun Diborong kontrakkan seharga enam puluh juta Rupiah (Rp.60.000.000).
Dari nilai borong kontrak yang nilainya jauh dari Rencana anggaran biaya (RAB) yang sudah ditentukan itu diduga adanya permainan oknum yang tidak bertangung jawab yang menjadikan dana desa sebagai ladang untuk memperkaya diri.
Rasep selaku kepala tukang yang memborong kontrak mengatakan, papan informasinya belum dipasang serta dirinya memborong kontrak proyek itu dengan nilai kontrak Rp. 60.000.000
” Papan nama belum dipasang saya minta dipasang agar masyarakat tau semua. Saya kerja ke sekdes diborong Rp. 60.000.000 sama bahannya dari dulu seperti itu.” Ungkapnya saat dikonfirmasi dilokasi. Sabtu sore (09/09/23).
Disinggung terkait batu yang hanya ditata terlihat tanpa adanya spesi lolo ia mengatakan tanpa semenpun batu sudah kuat dan tertimbun ia mengecualikan yang diujung sebelah selatan.
” Batu ini kuat dah tertimbun itu yang dikerjakan dulu. apabila ambruk nanti ya perbaiki lagi.” Katanya santai.
Sementara itu ditempat terpisah Huzairi Anggota Dewan Pimpinan Daerah Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (PEKAT – IB) Kab. Sampang meminta kepada pemerintah Kabupaten sampang sigap menanggapi proyek yang menurut dia melenceng dari Tujuan utama Program Desa yaitu untuk memberdayakan Masyarakat, dan penggunaan Dana Desa seharusnya wajib dilakukan secara swakelola.
” Saya minta APH turun tangan, ini sudah ada unsur kesengaja’an, saya rasa ini sudah tidak beres anggaran nya seratus juta lebih di borong kan enam puluh juta. Ya ke untungan nya sudah kelihatan itu. Pak. ” Ucapnya.
Dikatakan Huzairi, pihaknya dari awal sudah mengetahui terkait permasalahan proyek tambatan perahu itu dia mengaku sudah berkoordinasi dengan anggotanya yang berada di kecamatan sreseh.
“Yang pastinya ini kami kawal pak. Apalagi saya mendengar desa noreh bermasalah dan dipanggil Polres terkait pemalsuan tanda tangan terkait dana desa.” Pungkasnya.
Marzuki selaku Penjabat (PJ) Kepala desa Noreh Sampai saat ini belum memberikan tanggapan terkait hal itu.
(Bersambung….)
(Man)