Diduga Dikerjakan Asal Jadi Proyek Paving Di SDN Noreh 5 Diminta Dibongkar

Photocollage 1698128759667 Copy 819x819

ket foto; suasana dilokasi proyek

Sampang – Madura.MMCNews.id – Proyek pekerjaan Paving di halaman Sekolah Dasar Negeri (SDN) Noreh 5 Kec Sreseh kab Sampang diminta dibongkar.
Proyek yang dianggarakan Dinas Pendidikan kab sampang dana alokasi umum (DAU) itu mempunyai nilai kontrak Rp. 150.000.000 dengan waktu pelaksanaan 90 hari dikerjakan oleh CV BRATA NUR diduga dikerjakan asal jadi.

Pasalnya terlihat di lokasi ada beberapa tukang tanpa menggunakan Alat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) mengerjakan tanpa ada pengerasan di pasir alas dan asal pasang selain itu pasir pengisi (nat) tidak diayak sehingga diduga kuat pihak pelaksana hanya mencari keuntungan tidak mengutamakan kualitas.

Proyek paving itu sudah hampir selesai dan bergelombang ada juga yang sudah patah tetap dipasang.
Menurut salah satu tukang yang bekerja proyek paving itu yang bertanggung jawab adalah warga noreh yang punya nama Juli.

” Saya hanya bekerja pak. Yang bertanggung jawab pak Juli. Dia pesan kalau ada yang tanya proyek ini suruh tanya kepak Juli. ” Katanya. Senin (23/10/23).

Kemudian awak media mengkonfirmasi Juli pihaknya menampik. Ia mengaku hanya disuruh menjaga.

” Kata siapa punya saya bukan punya saya. Saya hanya disuruh menjaga” Katanya singkat.

Sementara itu kepala sekolah SDN Noreh 5, Alfiyatus Sholihah S. Pd. I saat ditemui diruang kerjanya tidak bisa berkomentar banyak. Ia hanya penerima manfaat dan hanya bisa bersyukur dengan adanya proyek itu.

” Saya hanya penerima dan bukan saya yang kerja, saya hanya bisa bersyukur.” katanya.

Disinggung kualitas paving serta pengerjaannya pihaknya mengarahkan awak media mempertanyakan kepada pihak pelaksana.

Mengetahui hal itu Huzairi anggota Pembela kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (PEKAT-IB) DPD Kab. Sampang meminta untuk membongkarnya dan mengerjakan ulang, hal itu menurutnya lemah nya pengawasan pemerintah kabupaten sampang.

” Saya meminta agar proyeknya dibongkar. Saya rasa pelaksana proyek cari keuntungan tanpa memperhatikan kualitas. Ini bentuk kurang tegasnya pemerintah.” Ungkapnya.

Huzeiri berharap, pelaksana dalam mengerjakan proyek jangan melihat keuntungan semata agar umur proyek bisa panjang dan asas manfaatnya dirasakan bersama.

” Kalau seperti ini pekerjaannya ya tidak akan lama akan rusak. Kita lihat aja kalau turun hujan air pasti tergenang dan paving itu pasti akan hancur.” Pungkas dia.

(Man)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *