Pencairan PIP Di SDN Noreh 1 Sempat Cekcok

Img 20230213 Wa0008 Copy 519x346

Ket foto; data yang tersebar di group whatsaap serta kondisi saat pencairan

 

Sampang – Madura.mmcnews.id – Pencairan Program Indonesia Pintar (PIP) Di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Noreh 1 sempat cekcok. Senin Sore (13/02/23) sekira Pukul 16:00 WIB.

Hal itu diungkapkan Irfan salah satu wali murid yang mendampingi anak nya untuk mencairkan bantuan tersebut. Ia menuturkan, sempat terjadi percekcokan antara dirinya dengan pihak sekolah. Menurutnya ia bersama wali murid yang lain kecewa serta meminta kejelasan terkait data yang disebar di group whatsaap bahwa semua siswa mendapatkan Uang sejumlah Rp. 900.000.
Kenyataannya ia beserta wali murid yang lain menerima Rp. 450.000 sebagian ada yang menerima Rp.250.000.

” Ini pak yang disebar pihak sekolah Ini semuanya dapat Rp.900.000 (sambil memperlihatkan Hpnya). Anak saya kelas 5 Dan ini pencairan pertama. Saya lihat dibuku tabungan tertulis tanggal 12/11/22 transaksi itu. Dan ini yang sekarang pada tanggal 270123, tapi dicairkan sekarang ini janggal pak. Saya hanya bertanya kejelasannya itu pak. Kata pihak sekolah salah ketik.” Tutur irfan.

Dibenarkan oleh bujamin yang anaknya kelas 6 bahwa ia pertama kali menerima bantuan PIP Serta menerima uang sejumlah Rp. 450.000.

” Saya juga sama pak menerima Rp. 450.000, yang tersebar di group whatsaap tertulis Rp.900.000 pak. Ya mau gimana lagi kalau salah ketik.” Katanya singkat.

Sementara itu ditempat yang sama Absa yang biasa disapa selaku kepala sekolah SDN Noreh 1 menjelaskan pencairan kali ini ada 68 siswa yang mendapatkan.
” Kalau kelas enam biasa pak terkadang kadang dapat Rp. 225.000, dapatnya sekian nanti ada lagi masih ada didalam portal. Biarpun dari sekolah SD ada dipondok masih ada sisanya makanya nanti dipanggil. Sekolah tidak tau dapatnya dari sistem bank. Matus itu salah ketik. ” Jelasnya pada media ini.

Ditambahkan Matus selaku guru disekolah itu, jumlah siswa yang mendapatkan 63 siswa namun ada dua siswa yang tidak mencairkan.

” Kali ini yang dapat 63 siswa namun ada 2 orang yang tidak mencairkan, ada juga satu atas nama Moh rosul. Biasanya pencairan dalam satu tahap ada yang Rp.225.000 kan pak ya.(tanya ke pihak bank yang disahut suruh tanya ke Bu absa oleh pegawai bank).” Imbuh Matus.

Seusai pencairan beberapa wali murid tidak pulang, berembuk bagaimana untuk mengetahui pasti terkait itu yang pada akhirnya mereka sepakat akan mencetak rekening koran yang juga disarankan oleh pegawai bank.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *