Peternak Bebek Sukses !! Raup Omset Puluhan Juta Perbulan

  • Bagikan

TUBAN | MMC – Di sebuah sudut Desa Ngadipuro, Kecamatan Widang, Tuban, Jawa Tumur, terdengar derap langkah ribuan ekor bebek darat yang berlari ke arah kolam pakan. Di balik suara khas itu, berdirilah sosok Agus Purnomo (40 ), atau yang akrab disapa Mas Jepang — pemuda desa yang kini menjelma menjadi salah satu pengusaha ternak bebek darat paling sukses di kawasan Tuban, Lamongan, dan Bojonegoro.

Perjalanan suksesnya tidak datang dari warisan atau bantuan besar. Justru, titik baliknya dimulai dari keputusan berani: menjual satu-satunya mobil pribadi senilai Rp110 juta. Uang itu bukan untuk membeli tanah atau rumah, melainkan untuk membangun kandang dan membeli bibit bebek darat — sebuah pilihan yang kala itu dianggap “nekat” oleh banyak orang.

“Saya memang nekat waktu itu. Tapi saya yakin, kalau kerja keras dan fokus, hasilnya akan kelihatan. Alhamdulillah sekarang usaha ini bisa menghidupi keluarga dan beberapa karyawan,” ungkap Agus, sambil tersenyum di tengah aroma khas pakan bebek yang menguar di udara, Sabtu (8/11/2025).

Tahun 2023 menjadi awal perjalanan Mas Jepang. Saat banyak pemuda memilih bekerja di pabrik atau merantau, ia justru memutuskan pulang ke desa. Ia melihat potensi besar di pasar kuliner, terutama permintaan daging bebek segar dan bebek olahan. “Bebek darat punya daging lebih padat, tidak bau amis, dan disukai pedagang nasi bebek,” jelasnya.

Modal dari hasil penjualan mobilnya ia gunakan untuk membangun kandang berkapasitas 1.000 ekor di lahan belakang rumah. Tak butuh waktu lama, usahanya berkembang pesat. Kini, ia mempekerjakan lebih dari 3 orang warga sekitar, dengan kapasitas ternak mencapai 1000 ekor bebek.

Produksi bebeknya kini mengalir setiap satu bulan di panen 3 kali ke warung dan rumah makan di Tuban, Lamongan, hingga Bojonegoro. Ia juga memasok ke beberapa pedagang besar di pasar tradisional. “Setiap minggu bisa kirim dua sampai beberapa ekor atau kg bebek siap olah,” kata Agus.

Selain menjual daging segar, ia juga akan mengembangkan produk olahan seperti bebek presto dan bebek ungkep siap goreng. Strateginya sederhana namun efektif: menjaga kualitas dan kepercayaan pelanggan. “Kalau kualitas bagus, pelanggan yang cari kita, bukan kita yang ngejar,” ujarnya mantap.

Kini, Mas Jepang kerap diundang oleh kelompok pemuda desa dan karang taruna untuk berbagi pengalaman wirausaha. Ia dikenal ramah, sederhana, dan tidak pelit berbagi ilmu. “Saya ingin anak muda desa sadar, bahwa rezeki itu bisa dicari dari tanah kelahiran sendiri. Tidak harus kerja di kota,” katanya.

Kandang bebeknya yang tertata rapi, suara gemericik air, dan pemandangan bebek-bebek putih yang sibuk mencari makan menjadi saksi nyata dari tekad seorang pemuda desa yang berani bermimpi besar.

“Saya cuma ingin bukti, kalau kerja keras itu masih relevan. Mobil bisa dibeli lagi, tapi keyakinan untuk berjuang itu yang mahal,” tutup Agus dengan senyum hangat, sebelum kembali mengawasi para pekerjanya memberi pakan sore.(red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *