Bogor | Jabar.mmcnews.id – Lembaga Center for Budget Analysis (CBA) Jajang Nurjaman menilai kegiatan yang dikerjakan di ruas jalan Panyaungan, Nanggung dan Curugbitung secara bersamaan di lokasi yang sama patut diduga sebagai modus pemecahan paket.
“Terbukti di bulan November Pemkab Bogor melalui Dinas PUPR
kembali menjalankan proyek yang sama dengan metode penunjukan langsung (PL). Lebih anehnya lagi proyek ini ada dua, dengan nilai pagu yang sama. Patut diduga ini modus pemecahan paket guna menghindari proses lelang umum,” sebut Jajang saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (16/12/2021).
Jajang menjelaskan, salah satu sumber masalah proyek infrastruktur Pemkab Bogor adalah terkait belanja modal, untuk belanja modal Pemkab Bogor termasuk jalan, irigasi, fasilitas umum dan lainnya. Update terbaru per 16 Desember 2021 realisasi belanja modal yang sudah digunakan sampai November 2021 baru Rp 740 miliar dari target Rp1,4 triliun atau 50 persen.
“Bisa dibayangkan anggaran belanja modal sisa sekitar Rp700 miliar harus dihabiskan kurang dari satu bulan di Desember, pastinya rawan dugaan penyelewengan. Akhirnya menjelang akhir tahun sampai Desember ini banyak proyek asal buat,” jelasnya.
Jajang menyebut, dari sisi penggunaan dana sangat rendah,
ditambah dari segi kualitas patut dipertanyakan.
“Ditahun yang sama, proyek pemeliharaan jalan Panyaungan, Nanggung dan Curugbitung naik secara signifikan. Diantara Mei Sampai Juni sudah adakan tender senilai Rp438,8 juta dari harga terkoreksi jauh lebih mahal dengan proyek yang sama di tahun sebelumnya, dari segi nilai proyek saja sudah janggal,” sebutnya.
Selain itu, CBA mendorong pihak APH khususnya Kejari Kabupaten Bogor agar segera melakukan penyelidikan terkait proyek pemeliharaan jalan Panyaungan, Nanggung dan Curugbitung yang diduga dimainkan.(Dery)