Lumajang | mmc.co.id
MAN Lumajang menggelar acara pengumuman kelulusan siswa kelas XII dengan penuh khidmat dan nuansa religius, yang dirangkai dengan pengajian umum bersama mubaligh nasional, KH Fikri Haikal MZ, S.Ag—putra dari almarhum KH Zainuddin MZ, dai legendaris asal Jakarta. Acara ini berlangsung pada Senin, 5 Mei 2025, pukul 11.00 WIB di Islamic Center MAN Lumajang dengan dihadiri oleh sekitar 520 peserta, yang terdiri dari siswa kelas XII, wali murid, guru, serta seluruh warga madrasah, dengan tingkat kehadiran mencapai 90%.
Kepala MAN Lumajang, Dr. Edi Nanang Sofyan Hadi, S.Ag., M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan apresiasi yang mendalam atas kehadiran KH Fikri Haikal MZ. “Ucapan terima kasih sedalam-dalamnya kami sampaikan atas kehadiran beliau. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa beliau dapat hadir langsung di tengah-tengah kita,” ujarnya penuh haru.
Dalam momen tersebut, diumumkan bahwa sebanyak 234 siswa kelas XII MAN Lumajang dinyatakan lulus 100%. Kepala madrasah menyampaikan harapan besar agar para lulusan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, serta dalam sepuluh tahun ke depan mampu memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan nasional sebagai insan cendekia dan berakhlak mulia.
KH Fikri Haikal MZ dalam tausiyahnya menyampaikan pesan-pesan spiritual yang menyentuh hati. Beliau menegaskan pentingnya peran orang tua dalam membentuk karakter anak yang sholeh dan sholehah, dengan senantiasa memantau perkembangan akhlak, keilmuan, dan kedisiplinan ibadah mereka sehari-hari.
“Kesuksesan seorang anak sangat erat kaitannya dengan baktinya kepada kedua orang tuanya dan hormatnya kepada orang tua kedua, yaitu para guru,” tegas beliau.
Di akhir ceramahnya, KH Fikri Haikal menegaskan bahwa menyekolahkan anak di MAN Lumajang adalah pilihan yang tepat. “Di madrasah ini, anak-anak tidak hanya memperoleh ilmu dunia, tapi juga bekal akhirat yang menjamin kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat,” ungkapnya.
Acara kelulusan tahun ini tidak hanya menjadi ajang seremonial, tetapi juga momentum spiritual yang menguatkan ikatan antara siswa, orang tua, guru, dan nilai-nilai keislaman yang menjadi fondasi pendidikan di MAN Lumajang.
(sin)