Lumajang | MMC.co.id
Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, Camat Kedungjajang bersama seluruh kepala desa se-Kecamatan Kedungjajang menggelar tradisi nyekar ke makam Raden Mas Singowiguno di Desa Curahpetung, Sabtu (16/8/2025).
Camat Kedungjajang, Samsul Nurul Huda, SE, kepada media menyampaikan bahwa pihaknya bersama tokoh masyarakat telah sepakat memberikan nama Pendopo Kecamatan Kedungjajang dengan nama baru, yakni Pendopo Singowiguno.
“pagi ini sebelum upacara peringatan HUT RI, kami bersama nyekar ke makam Raden Mas Singo Wiguno, selanjutnya penandatanganan SK penetapan nama pendopo Singo Wiguno. Nama Singowiguno diambil dari sosok Raden Mas Singowiguno, salah satu patih sekaligus wedono yang pernah memimpin Lumajang pada era kolonial Belanda sekitar tahun 1890–1920. Beliau lahir di Madura, kemudian menetap, tinggal, dan dimakamkan di Desa Curahpetung, Kecamatan Kedungjajang,” ungkapnya.
Menurut Camat, pemberian nama ini merupakan bentuk penghormatan sekaligus pengakuan terhadap jasa besar Raden Mas Singowiguno sebagai tokoh birokrasi dan pejuang Lumajang pada masanya.
“Selama 30 tahun beliau mengabdi sebagai patih dan wedono. Meski banyak masyarakat yang belum mengenalnya, beliau adalah pahlawan bagi kami. Dengan nama Pendopo Singowiguno, kami berharap generasi mendatang bisa lebih mengenang dan menghargai sejarah perjuangan beliau,” tambahnya.
Diketahui, makam Raden Mas Singowiguno hingga kini masih terawat dengan baik. Bahkan beberapa waktu lalu, Bupati Lumajang bersama jajaran Forkopimda juga telah melakukan ziarah ke makam tokoh bersejarah tersebut.
(sin)