Ket Foto; Kondisi proyek di SMAN 1 Sreseh
Sampang – MMCMadura – Proyek rehabilitasi sebuah gedung di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN ) 1 Sreseh, Sampang, Madura, Jawa Timur Diduga Siluman serta dikerjakan asal asalan karena tanpa mengutamakan kualitas serta pelaksana diduga hanya mengutamakan keuntungan semata.
Pantauan awak media di lokasi, terlihat atapnya bergelombang tidak karuan meskipun sudah diperbaiki, kusennya hanya di cat ulang, keramik dipasang asal nempel sehinggaterlihat amburadul tidak rata, dan tiang cor terlihat besi nya berkarat terkesan hanya ditempel adukan lolo yang seharusnya di rehab total karena menjadi tumpuan bangunan itu.
Temuan awak media di lokasi di benarkan oleh Mahmudi selaku kepala tukang. Ia menjelaskan, hal semacam itu sudah biasa, Ia mengaku pengalaman mengerjakan proyek negara namun Ia tak mengetahui ini proyek apa serta besaran dananya berapa.
“kalau orang kecil tau apa pak, hanya bekerja cari uang. Kacanya bagus semua, kayu hanya tiga yang diganti (jendela kecil), temboknya bagus didalam, hanya diluar yang di tambal.” jelasnya. Selasa (06/12/22).
Lebih lanjut ia mengatakan, adukan lolo menggunakan 1 semen banding 4 arco menggunakan pasir japanan, tiang yang kelihatan besi yang karat hanya di tambal saja, dan atap bergelombang menurut nya bagus dan mengakui kalau memang kayunya tidak diganti meskipun terlihat seperti berombak dan menakutkan.
“ya pak bagus kayunya. Tak di perbaiki sama sekali ini perintah yang borong”. Kata Dia.
Di tempat terpisah As’ad, selaku pihak pemborong, saat dikonfirmasi melalui call aplikasi whatsaap menjelaskan pihaknya tidak mengetahui besaran dananya. Yang Ia tahu hanya bersumber dari dana Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Menanggapi masalah amburadulnya pekerjaan itu pihaknya akan mengkomplain dan mensurvei.
“anggaran dari dinas provensi. saya hanya pemborong. Besaran anggaran saya tidak tahu. (madura red.) Nanti saya komplain dan saya belum sempat survei”. Jelas As’ad yang berasal dari kabupaten Pamekasan.
Sementara itu Adi Sasminto Kepala sekolah SMAN 1 Sreseh saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya tidak mengetahui besaran anggarannya namun pihaknya pernah menegor pekerja terkait kualitas bangunan namun tidak di indahkan.
“saya tidak tau itu berapa anggarannya karena bukan swakelola. Yang plafon saya pernah tegor. Mas ini kok begini. Sekolah intinya tidak terlibat “. katanya singkat.
Ditambahkan Junaidi, selaku Bidang Sarpras di SMAN 1 Sreseh, Ia membenarkan terkait temuan wartawan di lokasi. Pihaknya juga mengetahui kualitas bangunan itu. Pihaknya kecewa namun ia tak kuasa untuk berbuat apa. Menurutnya pihak pelaksana tidak ada koordinasi dengan pihak sekolah.
“bangunan apa itu saya rasa tidak akan bertahan lama. Kayunya tak diganti. Rehap apa itu kalau seperti itu. Tukang tahu-tahu datang tidak ada pamit”. Imbuh Junaidi.
Permasalahan itu tentunya menjadi atensi bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur sehingga nantinya lebih selektif memilih rekanan dalam melaksanakan programnya. Agar tidak menjadi bancakan oknum untuk mencari keuntungan semata.
Informasi yang dihimpun media ini, Besaran anggaran untuk rekonstruksi rehabilitasi gedung SMAN 1 Sreseh Rp. 194.999.559 bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) 2022 Provinsi Jawa timur. Pelaksana CV. Shankara jl kembang kuning kramat 2/21 kelurahan pakis kec sawahan Kota surabaya.
Perlu diketahui publik, Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012 yang mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek dan memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek, kontraktor pelaksana, serta nilai kontrak dan jangka waktu pengerjaannya. Dan juga undang-undang nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.
Bersambung….