Lumajang | mmc.co.id
Pasar Randuagung, seperti biasa, tampak ramai dengan transaksi jual beli yang berlangsung. Pedagang dan pembeli saling berinteraksi, menciptakan suasana yang akrab. Namun, di luar kompleks pasar, tepatnya di sisi barat pintu belakang, para pedagang menghadapi tantangan tersendiri. Midah, salah satu pedagang, mengungkapkan keprihatinannya, “Sepi mas… susah untuk mendapatkan uang.”
Di luar pasar, pembeli tidak terlihat terlalu ramai. Meski demikian, para pedagang masih asyik bercengkerama, merasakan kebersamaan di tengah penjualan yang tidak menguntungkan. Di salah satu lapak, seorang pedagang ikan lele terlihat sibuk melayani pembeli. Ia dengan cekatan memukul kepala lele sebelum mengemasnya ke dalam kantong plastik.
Sementara itu, tukang sayur di lainnya mengeluarkan daya tarik dengan bahasa lincahnya, berusaha membujuk pembeli untuk membeli sayur-sayuran segar yang dipamerkan. Suasana ini menunjukkan usaha para pedagang untuk tetap optimis di tengah situasi yang menantang.
Salah satu pedagang lainnya mencerminkan kesulitan yang dialami, “Dalam kondisi sepi seperti ini, lebih enak saat COVID-19, walaupun terbatas, tapi bisa lancar cari uang.” Ucapan ini menggambarkan betapa sulitnya situasi sekarang dibandingkan dengan masa-masa yang penuh pembatasan.
Namun, meskipun tantangan menghadang, para pedagang tetap berusaha. “Mau gimana lagi, kita tetap harus jualan karena ini sumber pendapatan kita. Kita hanya berharap keadaan berubah, pasar makin ramai dan dagangan kita laku,” ungkapnya penuh harap.
Di tengah tantangan bulan Ramadhan ini, harapan akan keberlanjutan dan peningkatan penjualan tetap membara dalam hati para pedagang, yang berjuang demi keluarga dan mata pencaharian mereka. Dengan semangat yang tak padam, mereka terus melanjutkan aktivitas jual beli, menanti hari-hari lebih baik di depan.
(sin)