Desa  

Tamu Undangan Musrenbangdes Desa Pangaur Proaktif Dalam Sesi Tanya-jawab 

Img 20220901 Wa0063

Bogor | MMC,Jabar – Tamu undangan dari berbagai lembaga institusi plat merah dan elemen masyarakat turut proaktif dalam sesi tanya-jawab di kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes) Desa Pangaur tahun anggaran 2023.

 

Terlihat pembasahan yang lebih dominan diantaranya pembangunan infrastruktur fisik.

 

Hal itupun diakui oleh Kasie Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Jasinga Siti Latifah.

 

“Memang sampai saat ini warga masyarakat lebih dominan ke pengajuan fisik, sementara pemberdayaan masyarakat masih kecil, sehingga usulan-usulan dari RT dan RW masih ke fisik,” terang Siti Latifah kepada wartawan di lokasi, Kamis (1/9/2022).

 

Menurutnya, kemungkinan mereka masih pokus ke fisik, lantaran jalan lingkungan masih banyak yang rusak.

 

“Kemungkinan mereka masih pokus ke fisik ya, mungkin dengan berbagai pertimbangan. Misalnya jalan lingkungannya masih banyak yang rusak,” terangnya.

 

Sementara untuk program ketahanan pangan, ia berharap pemerintah desa agar terlebih dahulu melakukan sosialisasi kepada calon penerima bantuan.

 

“Tetapi saya harapkan adanya program ketahanan pangan, pemerintah desa agar melakukan sosialisasi terlebih dahulu. Sebelum mereka menerima bantuan harus ada peningkatan pengetahuan agar ketika melaksanakan mempunyai dasar pengetahuannya itu,” sebutnya.

 

Ditempat yang sama, Sekretaris Desa Pangaur Agus Apipudin menambahkan, persiapan ketahanan pangan yang dilakukan di desanya telah mempersiapkan alat produksi pertanian, pompa air dan bibit lele.

 

“Pertama kita beli alat-alat produksi pertanian, selain itu kita akan peternakan lele dan alat pompa air yang bertujuan untu menyedot air ke areal persawahan,” kata Agus Apipudin.

 

Selain itu, Adoy sapaan akrabnya telah merencanakan pembangunan bendungan air di aliran sungai kecil yang beralasan air di saluran irigasi Sodong telah tidak ada air.

 

“Air itu kebutuhan kita sangat-sangat prioritas oleh karena itu kami bersama masyarakat merencanakan membendung kali kecil yang mana kali yang kecil itu dibendung bisa menampung air lebih besar, dan air itu bisa dimanfaatkan ke sawah-sawah dan perkebunan-perkebunan masyarakat,” ungkapnya.

 

“Itu dasarnya kenapa kita membuat ide ada bendungan, karena sumber utamanya air di Irigasi Sodong tidak ada, tidak normal,” lanjut Adoy menegaskan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *