Komunikasi Tidak Selaras, Informasi Pembukaan Blokir Siltap Bank Jatim Maron Picu Kebingungan

Probolinggo|mmc.co.id

Diduga, Bank Jatim Cabang Maron tidak membangun komunikasi yang baik dengan Bank Jatim Cabang Kraksaan. Padahal, keduanya merupakan bagian dari bank terbesar di Jawa Timur. Akibat kurangnya koordinasi, kebijakan yang diterapkan terkesan berjalan masing-masing, terutama terkait pembukaan pemblokiran Siltap (Penghasilan Tetap) bagi kepala desa dan perangkat desa di Kabupaten Probolinggo.

 

Masalah ini mencuat setelah seorang pegawai Bank Jatim Maron diduga menyebarkan informasi melalui grup WhatsApp mengenai pembukaan blokir Siltap selama dua bulan. Informasi ini menimbulkan kegaduhan di kalangan perangkat desa. Bahkan, ada yang menganggap berita online sebelumnya sebagai hoaks.

 

Perdebatan muncul karena jika pemblokiran Siltap hanya dibuka dua bulan, maka masih ada empat bulan yang tetap diblokir. Sebelumnya, pada awal 2025, Siltap memang mengalami keterlambatan selama tiga bulan. Seharusnya, sisa blokiran dapat menutupi tunggakan tersebut, bahkan masih ada kelebihan satu bulan. Namun, pegawai Bank Jatim Maron justru menginformasikan bahwa saldo masih mengalami defisit.

 

Pesan yang beredar di WhatsApp, diduga dikirim oleh pegawai Bank Jatim Maron, berbunyi:

 

*”Assalamualaikum… saya informasikan akan dilakukan perubahan pemblokiran angsuran yang semula enam kali menjadi empat kali blokiran. Tapi bukan berarti akan bisa pencairan uang dua kali angsuran. Contohnya, pada bulan Maret ini, untuk desa yang SILTAP-nya belum turun, dari enam kali blokir angsuran, sisa saldo blokiran hanya tiga, karena tiga lainnya telah digunakan untuk angsuran Januari, Februari, dan Maret 2025. Sehingga, walaupun blokiran diubah, tetap tidak ada saldo yang bisa dicairkan, justru masih minus satu kali blokiran.

 

Perubahan blokiran dilakukan secara bertahap. Untuk saat ini, yang diubah terlebih dahulu adalah desa-desa di Kecamatan Banyuanyar yang Siltap 2025-nya sudah turun. Terima kasih.”*

 

Sebelumnya, pada 24 Januari 2025, Pimpinan Bank Jatim Cabang Kraksaan, Siska, saat ditemui tim media di ruang kerjanya, menyatakan bahwa blokiran Siltap akan dibuka sebanyak dua bulan. Semula, pemblokiran dilakukan selama enam bulan, namun akan dikurangi menjadi empat bulan yang masih diblokir. Pembukaan blokiran akan dilakukan saat pencairan Siltap awal tahun 2025.

 

Namun, saat tim media mengonfirmasi Pimpinan Bidang Kredit Bank Jatim Cabang Kraksaan, Topan, melalui WhatsApp terkait informasi yang beredar, ia menegaskan bahwa informasi tersebut bukan berasal dari pihaknya.

 

“Waalaikumsalam… Itu sepertinya info dari petugas di Maron, ya? Secara resmi, kami belum menyampaikan informasi ini kepada bendahara dan PAPDESI melalui surat pemberitahuan. Intinya, blokiran yang semula enam bulan dikurangi menjadi empat bulan. Eksekusinya dilakukan secara bertahap dalam beberapa hari ke depan.”

 

Sementara itu, salah satu pegawai Bank Jatim Cabang Maron, Fandi, saat dikonfirmasi oleh tim media melalui WhatsApp mengenai informasi pemblokiran Siltap yang masih minus, enggan memberikan jawaban secara langsung.

 

“Waalaikumsalam. Monggo, Pak, untuk konfirmasi bisa langsung datang ke Bank Jatim Maron. Biar informasi yang disampaikan lebih jelas langsung dari petugasnya.”

 

Padahal, dalam era digital saat ini, konfirmasi atau klarifikasi tidak harus dilakukan secara langsung. Karena tidak mendapatkan jawaban yang jelas, tim media kemudian mencoba mengonfirmasi Rivo, yang disebut sebagai Pimpinan Bank Jatim Cabang Maron. Namun, hingga berita ini diterbitkan, tidak ada tanggapan dari pihak yang bersangkutan.

(roni)

 

Editor: Biro

Tinggalkan Balasan