Lumajang | mmc.co.id
Kondisi Jalan Nasional Wonorejo – Jember – Banyuwangi, tepatnya di wilayah Wonorejo – Jatiroto – Tanggul , kini memprihatinkan. Pantauan MMC News pada Senin (14/4/2025), tampak banyak lubang jalan yang tergenang air akibat hujan, disertai kerusakan lain seperti segregasi, scraft, dan bleeding yang tersebar di sepanjang jalur tersebut.
Jalur ini termasuk dalam wilayah Satker Pelaksanaan Jalan Nasional wilayah I (1.4 Provinsi Jawa Timur) dan merupakan akses vital penghubung antar daerah. Sayangnya, kerusakan jalan ini membuat resah para pengendara, terutama pengendara roda dua.
“Kalau hujan begini, lubangnya tertutup genangan air. Malam hari lebih parah karena penerangan jalan minim. Sangat berbahaya,” ungkap Ali, salah seorang pengendara motor, kepada MMC News.
Sekretaris Jenderal LSM Gerakan Masyarakat Adil Sejahtera (GMAS), Romli, menyayangkan kurangnya perhatian dari pihak terkait terhadap kondisi ini.
“Pembiaran terhadap jalan rusak, padahal sudah ada anggarannya, jelas dapat dikenai sanksi. Kecelakaan akibat kondisi jalan seperti ini memungkinkan masyarakat untuk menuntut pemerintah selaku penyelenggara jalan,” tegasnya.
“kemana anggaran perawatan jalannya, bukankah tahun ini difokuskan pada perawatan,” tukas Romli.
Romli menegaskan bahwa hal ini telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), khususnya Pasal 24 ayat (1) dan Pasal 273 ayat (1). Dalam aturan tersebut, pemerintah atau pemerintah daerah yang lalai memperbaiki jalan rusak hingga menimbulkan kecelakaan bisa dijatuhi hukuman pidana selama 6 bulan hingga 5 tahun dan denda sebesar Rp1,5 juta hingga Rp120 juta.
Romli juga mengimbau masyarakat untuk tidak lagi melakukan aksi protes dengan menanam pohon pisang di tengah jalan berlubang. “Masyarakat bisa langsung menempuh jalur hukum dengan dasar hukum yang sudah jelas,” pungkasnya.
(sin)
