Lumajang | mmc.co.id
Saluran drainase yang dulunya merupakan infrastruktur penting dalam pengendalian air untuk mencegah terjadinya banjir dan luapan air kini mengalami kelalaian yang mengkhawatirkan. Tanaman liar dan rumput yang tak terkontrol telah merajalela di dalam saluran, mengubahnya menjadi tempat sampah alami yang dapat memiliki dampak serius terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat setempat, seperti halnya terlihat di saluran depan gedung, kanan PD Semeru.
Beberapa warga yang tinggal di sekitar saluran drainase mengatakan bahwa tanaman liar seperti, rumput tinggi dan semak-semak telah tumbuh dengan cepat dan tidak terkendali di dalam saluran. Akibatnya jika hujan aliran air terhambat, menyebabkan genangan air dan bahkan banjir saat hujan deras. Selain itu, tumbuhan liar ini juga menjadi tempat penyimpanan sampah dan limbah, yang dapat berdampak buruk pada saluran air dan lingkungan sekitarnya.
Warga berharap adanya tindakan cepat untuk membersihkan dan merawat saluran agar fungsi aslinya sebagai saluran aliran air terjaga.
Pecinta lingkungan mengingatkan bahwa penelantaran terhadap infrastruktur seperti saluran drainase dapat memiliki efek jangka panjang yang merugikan. Tidak hanya dapat memperburuk salura , tetapi juga dapat memicu timbulnya penyakit terkait lingkungan dan merusak ekosistem setempat.
“Kami harap agar timbul kesadaran dari masyarakat baik perorangan maupun kelompok untuk tidak membuang sampah atau bahkan menumpuknya di saluran draenase,” ungkapnya.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Dra. Hertutik, M.si, melalui whatsapp memaparkan, Ada program masyarakat mandiri sampah (Mamarisa), masyarakat melakukan pengelolaan sampah secara mandiri. Sesuai perda no.10 tahun 2016, pengelolaan sampah merupakan tanggung jawab semua pihak. Baik pemerintah, masyarakat maupun dunia usaha. Tugas dan kewenangan DLH memberikan pelayanan pengangkutan dari TPS ke TPA, menyediakan TPA dan melakukan penyapuan di jalan jalan protokol di wilayah perkotaan.
Diperlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga lingkungan untuk mengatasi masalah ini. Langkah-langkah seperti pemangkasan tanaman liar, pembersihan sampah, dan pemeliharaan rutin harus diambil untuk mengembalikan fungsi saluran dan menjaga kelestarian lingkungan yang sehat dan berkelanjutan.
(sin)