Lumajang | mmc.co.id
Usai acara pengundian dan penetapan nomor urut pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Lumajang pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon bupati dan wakil bupati di gedung Rock Convention Center (RCC) di Jalan Lintas Timur Lumajang, Cak Thoriq dan Ning Fika yang mendapatkan nomor urut 1 menyempatkan diri untuk berbicara dengan media.
Dalam keterangannya, Cak Thoriq menjelaskan bahwa program-program yang ditawarkan mereka banyak yang sejalan, meski ada perbedaan. Ia menekankan pentingnya program lokal seperti Program Keluarga Harapan (PKH) yang sudah dijalankan, serta rencana melanjutkan digitalisasi dan elektronifikasi.
“Digitalisasi pajak, elektronifikasi pajak pasir, itu kita punya. Kita berkeinginan untuk ke depan mulai menata kota karena kota harus ditata,” ujar Cak Thoriq. Ia juga menekankan bahwa prioritas pembangunan sebelumnya berbasis wilayah, namun ke depan, kota harus lebih ditata dengan rencana pertumbuhan ekonomi dari kota-kota baru yang potensial.
Menurut Cak Thoriq, beberapa kecamatan seperti Pasirian, Tempeh, dan Senduro memiliki potensi besar untuk menjadi pusat ekonomi baru yang dapat menopang wilayah sekitarnya. Ia juga menyoroti pencapaian penting terkait pajak pasir yang mencapai 22 miliar rupiah di tahun 2023, meski program pengelolaan stok pasir terpadu baru berjalan setengah tahun. “Bayangkan jika dimulai dari awal tahun, bisa lebih besar lagi,” tambahnya.