Pena Anak Bunda

  • Bagikan
Oplus_131072

Lumajang | MMC.co.id

Beberapa minggu ini “Maling Motor” menjadi trend yg cukup populer untuk dibahas oleh semua khalayak umum. Fenomena ini menjadi ramai di perbincangkan seolah-olah baru saja terjadi ke konsistenan Maling Motor dalam beraksi di tambah lagi Universitas Jember menarik seluruh Mahasiswanya untuk tidak KKN di Lumajang. Dari dua hal ini ketika di amati betul seharusnya menjadi hal yg biasa saja, karena memang sejak saya kuliah hingga saya memiliki putra,  Maling Motor, Maling Sapi, Pengedar narkoba dan Koruptor yg beritanya hilang entah kemana, dana baznas, dana Mushola 300jt.

Bagi saya semua ini menjadi tidak kondusif karena keputusan Universitas Jember yg menarik mahasiswa KKN di Lumajang. Perlu di pahami bersama bahwa Pencurian terjadi karena kesempatan dan di anggap sebagai pekerjaan, sedang 2 hal ini terjadi karena 1 sebab yaitu kelalain dari pemilik harta. Saya salah satu atau bisa jadi satu- satunya warga Lumajang yg merasa “kok sebegitunya Universitas Jember dalam mengambil keputusan, sedangkan tujuan KKN bukan sekedar mencari “AMAN” tapi mahasiswa yg KKN harusnya turun bertujuan untuk menyelesaikan masalah di masyarakat bukan kemudian datang lalu pergi. Perlu kita pahami bersama bahwa soal keamanan menjadi tanggung jawab Polri secara utuh, hingga kepolisian Lumajang dan masyarakat sudah waktunya berpegangan tangan untuk melaraskan ini semua. Agar kejadian ini tidak seolah-olah menjadi kesalahan besar bagi Pemerintahan Lumajang, menjadi tamparan bagi kepolisian, menjadikan citra masyarakat Lumajang di nilai buruk di mata orang luar.

Tidakkah sebaiknya dilihat, dibaca, diamati sebeleum ambil keputusan bukankah Kriminalitas tak akan pernah hilang selama bumi ini masih ada dan nafas manusia masih berhembus. Khusus untuk adik-adik Mahasiswa Unej, tidakkah di kampus kalian pernah terjadi kemalingan motor atau tindak kriminal yg lain?

Masyarakat Lumajang yg merantau pasti merasakan dan pernah di tanyakan “sebelah mana Lumajang” dan banyak ya “Maling sapi, begal, pencuri motor” kata-kata ini sering kali kita temukan di luar Lumajang. Tidakkah kita sadari bahwa hal ini cukup memalukan? Dari sekian kota yg saya datangi sebetulnya kejadian tersebut juga terjadi di daerah lain, tapi kenapa kita yg terkenal akan hal itu? Jawabannya adalah karena kita terlalu heboh jika terjadi peristiwa ini. Mari membiasakan untuk tidak terlalu memviralkan hal ini cukup kita mendesak mereka yg bertanggung jawab atas keamanan dan ketertiban yaitu Kepolisian Lumajang untuk lebih meningkatkan keamanan untuk menjaga Daerah yg penuh dengan Kelebihannya. Pemuda kita hari ini banyak yg kritis dan cerdas juga mandiri, Masyarakat kita sebetulnya lebih banyak yg partisipatif daripada mereka yg menjadi Maling Motor, wisata kita sudah mulai berkembang tidakkah ini yg harusnya kita sampaikan kepada mereka yg di luar Lumajang.

Terakhir, ini catatan penting bagi Pemerintah Lumajang yg berselogan “AMAN” saya cukup tahu bagaimana roda Pemerintahan hari ini berjalan, bagaimana pihak kepolisian berupaya untuk menjaga agar “AMAN” mungkin ini adalah salah satu cara Tuhan untuk menguji Keluarga besar Lumajang, mungkin ini adalah notifikasi Tuhan agar kita lebih berusaha untuk satu hal menjaga Marwah Lumajang.

Terimakasih Mahasiswa Universitas Jember jika kalian pulang maka berhati-hatilah dijalan dan selamat sampai tujuan jika nanti kalian datang lagi kami akan siapkan karpet merah untuk kalian Mahasiswa terhormat. Pesan saya, hidup Aman Sentosa hanya ada dalam dongeng yg mungkin kisahnya ditulis oleh salah satu dosen panjenengan semua.

 

#HASTALAVICTORIASIEMPRE

 

Koordinator Anak Bunda

Rizal Kuncoro

Editor: Biro
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *