“Kami khawatir jika penebangan ini terus dilakukan, daerah kami akan menjadi gundul. Jika musim hujan tiba, kami khawatir akan terjadi banjir. Kami sebagai warga desa Ranulogong yang pertama kali akan terdampak,” kata warga tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, rilis pihak perkebunan PT Kalijeruk Baru belum bisa dikonfirmasi.
Konflik ini menambah daftar panjang konflik antara warga dan pihak perkebunan di Indonesia. Sepanjang tahun 2023, tercatat ada puluhan konflik antara warga dan pihak perkebunan di berbagai daerah di Indonesia. Konflik ini umumnya dipicu oleh masalah perizinan, ganti rugi, dan lingkungan.
(sin)