Probolinggo |mmc.co.id
Sebuah video yang memperlihatkan aksi protes sejumlah sopir jeep di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) viral di media sosial. Dalam video tersebut, tampak puluhan orang mendatangi pos pemeriksaan tiket di Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, sambil berteriak dan mencari petugas yang berjaga.
Aksi tersebut merupakan bentuk protes para sopir jeep Bromo terhadap lambannya proses pemeriksaan tiket masuk oleh petugas Balai Besar TNBTS. Mereka menilai sistem pemindaian tiket online dengan barcode berjalan sangat lambat, sehingga menimbulkan antrean panjang.
Salah satu sopir jeep asal Kecamatan Lumbang, Mohammad Andi (28), mengungkapkan bahwa hanya ada satu petugas yang melakukan pemindaian barcode, sementara antrean kendaraan bisa mencapai ratusan. Akibatnya, para sopir harus mengantre hingga empat jam, dari depan Hotel Jiwa Jawa hingga pintu masuk kawasan TNBTS.
“Banyak sopir yang akhirnya dikomplain wisatawan karena tidak sempat melihat sunrise. Padahal kami sudah berangkat sejak pukul 01.00 WIB untuk mengantre, tapi baru bisa masuk pukul 05.00,” ujar Andi pada Minggu (4/5/2025).
Selain itu, Andi juga menyayangkan kenaikan tarif tiket masuk ke kawasan wisata Bromo yang tidak diimbangi dengan peningkatan fasilitas. “Kalau tiket naik, seharusnya fasilitas seperti toilet disediakan. Itu kebutuhan dasar wisatawan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Tata Usaha BB TNBTS, Septi Eka Wardhani, saat dikonfirmasi menyatakan bahwa pihaknya belum bisa memberikan penjelasan resmi terkait keributan yang terjadi di pos pengecekan tiket masuk tersebut. “Informasinya akan kami sampaikan nanti,” ujarnya singkat.
(sin)