Selama kunjungan, Tim Penilai juga meninjau fasilitas seperti ruang laktasi, area merokok, dan area parkir yang disediakan khusus untuk keluarga narapidana. Salah seorang pegawai Lapas Lumajang, turut menjelaskan bahwa pihaknya selalu berusaha memberikan layanan yang ramah dan terbaik bagi pengunjung, terutama keluarga narapidana.
Mahendra juga mengajak Tim Penilai singgah di area utara Lapas Lumajang yang berdiri sebuah kafe yang dikelola pihak ketiga
“Tanah ini milik Lapas, dan kami telah melalui proses MoU serta perizinan dengan KPKNL untuk pengelolaan kafe ini, termasuk pembayaran PNBP,” ujar Mahendra.
Memasuki area Pengamanan Pintu Utama, Pria asli Jember ini menuturkan fungsi monitor di area P2U yang diklaim dapat memantau lalu lintas jumlah dan posisi narapidana secara update, termasuk status mereka, seperti apakah sedang menjalani sidang atau aktivitas lainnya. Alur kunjungan dijelaskan mulai dari pemberian tanda pengunjung, penggeledahan, hingga masuk ke pintu kedua.
Sementara Yunita menyampaikan beberapa pertanyaan terkait prosedur penanganan narapidana yang sakit dan komposisi regu jaga harian.
“Kami ingin memastikan bahwa Lapas Lumajang siap dalam segala kondisi, termasuk dalam memberikan layanan kesehatan yang optimal bagi warga binaan hingga antisipasi dalam penanganan keadaan darurat”, urainya.
Tim Penilai kemudian meninjau dapur yang digunakan untuk mengolah makanan bagi Warga Binaan, termasuk mengunjungi blok hunian
Selain itu, fasilitas seperti Poliklinik dan Pondok Lesantren bagi WBP juga disajikan Mahendra kepada Tim Penilai. Kunjungan berlanjut ke blok wanita dan bengkel kerja, di mana berbagai kegiatan pembinaan seperti pembuatan mebel dan pertanian dijalankan sebagai bagian dari program pembinaan di Lapas Lumajang.
(sin|hmslapaslmj)